dapat kerjaan menginstall ulang Tablet PC Fujitsu Siemens ... pas mo buka biosnya terkunci !!!
wadduh ... hajab kali ahhh....
setelah browsing2 akhirnya ketemu pedoman dari mas dogbert's
di situsnya beliau ngasi cara2 mbobol password biosnya tablet ...
setelah dicoba BERHASIL !!!!!! Alhamdulillah ,,,,
caranya :
- masukkan password berikut ini : pertama: 3hqgo3 kedua: jqw534 ketiga:0qww294e
- setalah dimasukkan, akhirnya akan muncul pesan dengan menampilkan pembacaan angka hash 5x4 digits
cth : 2383-0126-0005-4430-1156
- buka situs di sini
- masukkan angka pembacaan tanpa tanda "-"
akhirnya keluar pembacaaan seperti pada gambar berikut :
dan Alhamdulillah berhasil ... silahkan dicoba ....
PS : bisa juga dicoba untuk password BIOS laptop merk lain ... tapi belum pernah nyoba hehehe
Rabu, 13 November 2013
Minggu, 10 November 2013
[SOLVED] Internet connection error di windows explorer (buka Drive D)
dapat problem pas mau buka drive D selalu muncul pesan ini
ketika di cancel sampai harus 3x tekan baru akhirnya hilang dan akan selalu muncul ketika membuka Drive D. (bikin pusing...)
Setelah googling kemana-mana akhirnya ketemu solusinya ... caranya :
- buka Document and Settings> nama Komputer > Local > Nethood
- di dalam folder tersebut kita jumpa icon kupu-kupu dengan nama MSN Connection
- Hapus file tersebut
akhirnya pesan errornya tidak muncul-muncul lagi ... Alhamdulillah .....
Sumber : http://www.bleepingcomputer.com/forums/t/218757/internet-connection-error-message-in-windows-explorer-documents-and-settingsmy-profile/
ketika di cancel sampai harus 3x tekan baru akhirnya hilang dan akan selalu muncul ketika membuka Drive D. (bikin pusing...)
Setelah googling kemana-mana akhirnya ketemu solusinya ... caranya :
- buka Document and Settings> nama Komputer > Local > Nethood
- di dalam folder tersebut kita jumpa icon kupu-kupu dengan nama MSN Connection
- Hapus file tersebut
akhirnya pesan errornya tidak muncul-muncul lagi ... Alhamdulillah .....
Sumber : http://www.bleepingcomputer.com/forums/t/218757/internet-connection-error-message-in-windows-explorer-documents-and-settingsmy-profile/
Jumat, 18 Oktober 2013
Logo STAI JM Tanjung Pura Langkat
buat yang butuh logo STAI Jam'iyah Mahmudiyah silahkan diambil di sini
sumber : http://bilqishakim-hakim.blogspot.com
sumber : http://bilqishakim-hakim.blogspot.com
Sabtu, 28 September 2013
Makalah Seks Bebas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda
dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan
terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah
kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara
pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah
mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya
asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Sikap pemerintah dalam menangani seks bebas sangat membutuhkan perhatian
masyarakat, karena tanpa campur tangan keduanya sungguh tidak akan tercapai apa
yang kita inginkan. Karena masyarakat khususnya remaja masih dalam pembaharuan
kebebasan yang disalah artikan. oleh karena itu, banyak remaja yang terjerumus
ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan dan kebanyakan terpengaruh dari
lingkungan luar yang merusak generasi muda karena rasa ingin gaul walaupun
mereka sudah salah jalan.
Oleh karena itu, para remaja
harus banyak mendapat bimbingan para guru dan orang tua. Karena zaman yang
sudah semakin maju remaja sangat mudah terpengaruh oleh hal-hal yang baru
apalagi dengan perubahan-perubahan remaja. Zaman sekarang para remaja sudah
banyak terjerumus dalam seks bebas.
B. Rumusan Masalah.
Dilihat dari latar belakang di atas maka penulis
membatasi masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yakni :
1. Apa itu Seks bebas
2. Dampak Negatif Seks Bebas
3. Penyebab Seks Bebas
4. Cara Menanggulangi Seks Bebas
5. Jenis-jenis penyakit akibat seks bebas
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seksual yang
dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia
prostitusi. Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja bahkan yang telah
berumah tangga pun sering melakukannya dengan orang yang bukan pasangannya.
Biasanya dilakukan dengan alasan mencari variasi seks ataupun sensasi seks
untuk mengatasi kejenuhan.
Seks bebas sangat tidak layak dilakukan mengingat
resiko yang sangat besar. Pada remaja biasanya akan mengalami kehamilan diluar
nikah yang memicu terjadinya aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah berbahaya dan
beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para pelaku seks
bebas sangat beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS, ataupun
penyakit menular seksual lainnya.
B.
Dampak Negatif Seks Bebas
Seperti kita ketahui bahwa
banyak dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti
halnya, kumpul kebo, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita.
Tidak kurang dari belasan ribu
remaja yang sudah terjerumus dalam seks bebas. Para remaja seks bebas cenderung
akibat kurang ekonomi.
Seks bebas dapat terjadi
karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang terhadap
lingkungan tempatnya bergaul. Saat-saat ini di kota besar sering terjadi razia
di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan tempat berkumpul para
remaja lainnya dan yang paling sering tertangkap adalah anak-anak remaja. Seks
bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas adalah
hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang tua, diri
sendiri, guru serta nama baik sekolah. Padahal seks bebas bukanlah segalanya,
dimana mereka hanya mendapat kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan
akibat yang harus mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas sangat berbahaya
bagi remaja yang terjerumus di dalam seks bebas. Bayangkan saja jika seluruh
remaja ada di Indonesia terjerumus dalam seks bebas, apa jadinya nasib bangsa
kita ini jika remaja yang ada tidak memiliki kemampuan berfikir dan fisik yang
baik, tentunya pembangunan tidak akan berjalan dengan sebagaimana mestinya.
C.
Penyebab Seks Bebas
Penyebab pergaulan bebas dapat
dikategorikan 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal
A. Faktor internal / lebih lazimnya dari
dalam diri seseorang remaja itu. Keinginan untuk dimengerti lebih dari orang
lain bisa menjadi penyebab remaja melakukan tindakan penyimpangan, sikap yang
terlalu merendahkan diri sendiri atau selalu meninggikan diri sendiri, jikalau
terlalu merendahkan diri sendiri orang remaja lebih mencari jalan pintas untuk
menyelesaikan sesuatu dia beranggapan jika saya tidak begini saya bisa dianggap
orang lain tidak gaul, tidak mengikuti perkembangan zaman.
B. Faktor Eksternal / faktor dari luar
pribadi seseorang remaja. Faktor paling terbesar memberi terjadinya prilaku
menyimpang seseorang remaja yaitu lingkungan dan sahabat. Seseorang sahabat
yang sering berkumpul bersama dalam satu geng, otomatis dia akan tertular oleh
sikap dan sifat kawannya tersebut. Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak
sepenuhnya tercurahkan, membuat seorang anak tidak betah berada di dalam rumah
tersebut, mereka lebih senang untuk berada di luar bersama kawan-kawannya.
Apalagi keluarga yang kurang harmonis dan kurangnya komunikasi dengan orang tua
dapat menyebabkan seorang anak melakukan penyimpangan sosial serta seks bebas
yang melanggar nilai-nilai dan norma sosial. Apabila ayah dan ibu mereka yang
memiliki kesibukan di luar rumah akan membuat anak-anak remaja semakin
menjadi-jadi, sehingga mereka merasa tidak diperdulikan lagi.
D.
Cara Menanggulangi Seks Bebas
Solusi atau cara Untuk
Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas ada beberapa hal yang harus dilakukan
yakni :
1. Kita semua mengetahui peningkatan keimanan
dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif
merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan
hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap
saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya
dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya.
Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut: Memperbaiki cara pandang dengan
mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya
remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai
dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan
mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu
perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta
pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan
sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
3. Selain usaha dari diri masing-masing
sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota
masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi positif dan memberikan
sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga
segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.
E.
Jenis-jenis penyakit akibat seks bebas
1.
Herpes Genital
adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat
kelamin yang biasanya datang dan pergi. Herpes, yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2, dan 31 juta orang
Amerika menderita penyakit ini. Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa
meningkatkan risiko tertular AIDS melalui luka di darah.
2.
Sifilis
sering dimulai dengan lecet
yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain. Sifilis
berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun.
Sifilis dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan dan dapat menyebabkan kematian. 120.000 orang di AS tertular sifilis tiap tahun.
Sifilis dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan dan dapat menyebabkan kematian. 120.000 orang di AS tertular sifilis tiap tahun.
3.
Gonore
dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah
setelah dua hingga sepuluh hari. Penyakit
Gonore dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi
pada jantung atau otak. 1,5 juta orang Amerika, baik pria maupun wanita,
menderita penyakit Gonore setiap tahun. Gonore dapat disembuhkan dengan
antibiotika.
4.
Klamidia
Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga muncul
tanpa gejala.
Penyakit Klamidia dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria.
4 juta orang Amerika terinfeksi Kmidia setiap tahun.
Penyakit Klamidia dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria.
4 juta orang Amerika terinfeksi Kmidia setiap tahun.
5.
Jengger Ayam (Genital wart)
disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang
terkait dengan kanker penis serta anus.
6.
Hepatitis B
Penyakit ini dapat berlanjut
ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang dilaporkan penderita
Hepatitis B mencapai 200.000.
7.
Kanker Prostat
Pria yang sering melakukan
seks dengan banyak wanita berisiko 2 kali lipat terkena kanker prostat.
8.
Kanker Serviks (leher rahim)
95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV). 33
persen wanita dilaporkan punya virus HPV, yang menyebabkan adanya sakit di
leher rahim.
Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki pun bisa tertular oleh virus ini.
Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki pun bisa tertular oleh virus ini.
9.
HIV/AIDS
penyakit penyebab kematian ke-6 di dunia, baik bagi wanita maupun pria. Virus yang menyerang kekebalan tubuh ini
bisa menular melalui darah dan sperma pada saat berhubungan seksual. HIV/AIDS
Pertama kali ditemukan pada tahun 1984.
10. Trichomoniasis
Penyakit ini bisa menyebabkan
bayi terlahir prematur jika sang ibu menderita penyakit ini saat hamil.
Trichomoniasis Bisa menyebabkan daerah di sekitar vagina menjadi berbuih atau
berbusa. oral seks dan penggunaan alat
bantu seks seperti vibrator juga berisiko menularkan virus Trichomoniasis.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pemuda atau pemudi haruslah
diperhatikan sering lagi karena tanpa perhatian dari orang tua, guru dan
lembaga sosial lainnya seorang anak dapat melakukan penyimpangan sosial. Karena
hanya merekalah penerus bangsa ini.
Araha-arahan perlu diberikan
kepada remaja, karena dampak awal yang paling terasa adalah pada orang yang ada
disekitarnya. Pendukungan mereka sangat perlu untuk memupuk rasa patriotisme
dan nasionalisme bangsa Indonesia.
B.
SARAN
Adapun saran yang kelompok
kami buat agar dapat dijadikan teladan oleh para remaja untuk dapat memperbaiki
jalur hidup mereka demi masa depan dan nama baik negara kita, terutama orang
tua selaku ayah dan ibu harus betul-betul memberikan perhatian bagi anak-anak
mereka. Dihimbaukan bagi para pihak keamanan seperti polisi harus lebih
mengetatkan keamanan serta kegiatan mereka untuk mengatasi kenakalan remaja.
DAFTAR PUSTAKA
DONLOT FILE WORD : di sini
makalah pendidikan jasmani
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional.
Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru tetap pada siswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang hendak mengajar pendidikan jasmani.
Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain. Konsep. Itu menyamakan pendidikan jasmani dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (physical activities), dan pengembangan keterampilan (skill development).
Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang sebenarnya. Walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogik.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general education). Sudah barang tentu proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Bagaimanakah definisi pendidikan yang kita anut? Adanya perbedaan pengertian itu pendidikan jasmani dengan istilah-istilah lain seperti gerak badan, aktivitas fisik, kesegaran jasmani, dan olahraga hendaknya tidak menimbulkan polemik yang menyesatkan. Perbedaan pendapat itu sesuatu yang wajar, yang terpenting seseorang harus melakukan pembatasan pengertian yang dianut secara jelas dan konsisten apabila membicarakan atau menuliskan berbagai istilah itu sehingga tidak rancu.
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. Secara eksplisit istilah pendidikan jasmani dibedakan dengan olahraga. Dalam arti sempit olahraga diidentikkan sebagai gerak badan. Olahraga ditilik dari asal katanya dari bahasa jawa olah yang berarti melatih diri dan rogo (raga) berarti badan. Secara luas olahraga dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan-kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah pada setiap manusia.
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromoskuler, perseptual, kognitif, sosial dan emosional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.
Pendidikan jasmani dan olahraga adalah laboratorium bagi pengalaman manusia, karena dalam pendidikan jasmani menyediakan kesempatan untuk memperlihatkan mengembangan karakter. Pengajaran etika dalam pendidikan jasmani biasanya dengan contoh atau perilaku. Pengajar tidak baik berkata kepada muridnya untuk memperlakukan orang lain secara adil kalau dia tidak memperlakukan muridnya secara adil.
Selain dari pada itu pendidikan jasmani dan olahraga begitu kaya akan pengalaman emosional. Aneka macam emosi terlibat di dalamnya. Kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga yang berakar pada permainan, ketrampilan dan ketangkasan memerlukan pengerahan energi untuk menghasilkan yang terbaik.
Pantas rasanya jika kita setuju untuk mengemukakan bahwa pendidikan jasmani dan olahraga merupakan dasar atau alat pendidikan dalam membentuk manusia seutuhnya, dalam pengembangan kemampuan cognitif, afektif dan psikomotor yang behavior dalam membentuk kemampuan manusia yang berwatak dan bermoral.
2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani
Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
2.3 Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya
Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
2.4 Hakekat olahraga dan penjas
Filsafat olahraga, seperti filsafat lainnya, dalam olahraga ada beberapa konsep yang perlu dikaji dan dipahami secara mendalam. Konsep ini bersifat abstrak yaitu ‘mental image’. Walau kita tahu bahwa konsep ini abstrak, tetapi didalam konsep ini ada makna tertentu, walau perbedaan makna pada setiap individu berbeda-beda tentang ini.
Konsep dasar tentang keolahragaan beragam, seperti bermain (play), Pendidikan jasmani (Physical education), olahraga (Sport), rekreasi (recreation), tari (dance).
Bermain (play) adalah fitrah manusia yang hakiki sebagai mahluk bermain (homo luden), bermain suatu kegiatan yang tidak berpretensi apa-apa.
Dalam bermain terdapat unsur ketegangan, yang tidak lepas dari etika seperti semangat fair play yang sekaligus menguji ketangguhan, keberanian dan kejujuran pemain, walau tanpa wasitpun permainan anak-anak terlihat belum tercemar.
Dalam bermain terdapat unsur ketegangan, yang tidak lepas dari etika seperti semangat fair play yang sekaligus menguji ketangguhan, keberanian dan kejujuran pemain, walau tanpa wasitpun permainan anak-anak terlihat menyenangkan dan gembira ini merupakan bentuk permainan yang belum tercemar.
Dalam bermain pendidikan etika yang ada tidak mengenal pada suatu ajaran tertentu, karena anak bermain tidak melihat sisi religius teman dan bentuk permainan, karena tidak ada aturan dalam hal religus dalam bentuk permainan, pendidikan etika disini yang membetuk manusia yang baik dan kritis, sehingga proses pemberian pembelajarannya lebih bersifat mengembangkan daya pikir kritis dengan mengamati realitas kehidupan.
Seperti melihat harimau, maka anak akan meniru gaya harimau yang menerkam mangsa, simangsa sudah tentu adalah teman sepermainnya. Temannya akan berjuang mempertahankan dengan bergelut.
Bermain dalam alam anak memberikan konsep anak bertanggung jawab terhadap permainan tersebut. Ketika terjadi “perselisihan” maka tanggung jawab anak terhadap permainan ini membantu dalam pengembangan moralnya.
Olahraga (sport) yang merupakan kegiatan otot yang energik dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan kemampuan geraknya (performa) dan kemauannya semaksimal mungkin, akan tetapi perkembangan teknologi memungkinkan faktor mesin menjadi techno-sport, seperti balap mobil, balap motor, yang banyak tergantung dengan faktor mesin.
2.5 Pengajaran etika dalam pendidikan jasmani
Kita telah menyadari bahwa pendidikan jasmani dan olahraga adalah laboratorium bagi pengalaman manusia, oleh sebab itu guru pendidikan jasmani harus mencoba mengajarkan etika dan nilai dalam proses belajar mengajar, yang mengarah pada kesempatan untuk membentuk karakter anak.
Karakter anak didik yang dimaksud tentunya tidak lepas dari karakter bangsa Indonesia serta kepribadian utuh anak, selain harus dilakukan oleh setiap orangtua dalam keluarga, juga dapat diupayakan melainkan pendidikan nilai di sekolah. Saran yang bisa diangkat yaitu :
Seluruh suasana dan iklim di sekolah sendirii sebagai lingkungan sosial terdekat yang setiap hari dihadapi, selain di keluarga dan masyarakat luas, perlu mencerminkan penghargaan nyata terhadap nilai-nilai, kemanusiaan yang mau diperkenalkan dan ditumbuhkembangkan penghayatannya dalam diri peserta didik. Misalnya, kalau sekolah ingin menanamkan nilai keadilan kepada para peserta didik, tetapi di lingkungan sekolah itu mereka terang-terangan menyaksikan berbagai bentuk ketidakadilan, maka di sekolah itu tidak tercipta iklim dan suasana yang mendukung keberhasilan pendidikan nilai.
Tindakan nyata dan penghayatan hidup dari para pendidik atau sikap keteladanan mereka dalam menghayati nilai-nilai yang mereka ajarkan akan dapat secara instingtif mengimbas dan efektif berpengaruh pada peserta didik. Sebagai contoh, kalau guru sendiri memberi kesaksikan hidup sebagai pribadi yang selalu berdisiplin, maka kalau ia mengajarkan sikap dan nilai disiplin pada peserta didiknya, ia akan lebih disegani.
Semua pendidik di sekolah, terutama para guru pendidikan jasmani perlu jeli melihat peluang-peluang yang ada, baik secara kurikuler maupun non/ekstra kurikuler, untuk menyadarkan pentingnya sikap dan perilaku positif dalam hidup bersama dengan orang lain, baik dalam keluarga, sekolah, maupun dalam masyarakat. Misalnya sebelum pelajaran dimulai, guru menegaskan bila anak tidak mengikuti pelajaran karena membolos, maka nilai pelajaran akan dikurangi.
Secara kurikuler pendidikan nilai yang membentuk sikap dan perilaku positif juga bisa diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri, misalnya dengan pendidikan budi pekerti. Akan tetapi penulis tidak menyarankan untuk di lakukan.
Melalui pembinaan rohani siswa, melalui kegiatan pramuka, olahraga, organisasi, pelayanan sosial, karya wisata, lomba, kelompok studi, teater, dll. Dalam kegiatan-kegiatan tersebut para pembina melihat peluang dan kemampuannya menjalin komunikasi antar pribadi yang cukup mendalam dengan peserta didik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Olahraga bersifat netral dan umum, tidak digunakan dalam pengertian olahraga kompetitif, karena pengertiannya bukan hanya sebagai himpunan aktivitas fisik yang resmi terorganisasi (formal) dan tidak resmi (informal).
Pendidikan jasmani pada dasarnya bersifat universal, berakar pada pandangan klasik tentang kesatuan erat antara “body and mind”, Pendidikan jasmani adalah bagian integral dari pendidikan melalui aktivitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Kesegaran Jasmani > Pengertian, Fungsi, Komponen, Alat Ukur
Ichsan, 1988. Pendidikan Kesehatan dan Olahraga Jakarta, hlm 53-64
Nieman David C, Kebugaran dan Kesehatan Anda alih bahasa Syahrastani, M Kes, Universitas Negeri Padang 2004
http://www.sarjanaku.com/2011/12/makalah-pendidikan-jasmani-dan.html
DONLOT FILE WORD : di sini
Selasa, 24 September 2013
Profil Negara-Negara Anggota ASEAN
1. Indonesia
Ibu Kota : Jakarta
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Bahasa Nasional : Indonesia
Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya
Mata Uang : Rupiah
Agama : Islam, Kristen, Hindu, dan Budha
Penduduk : Sebagian besar suku Melayu, Arab,, lainnya Cina, Arab, dan India
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Bahasa Nasional : Indonesia
Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya
Mata Uang : Rupiah
Agama : Islam, Kristen, Hindu, dan Budha
Penduduk : Sebagian besar suku Melayu, Arab,, lainnya Cina, Arab, dan India
Batas Negara :
Utara :
Singapura, Malaysia, Laut Cina Selatan. Selat Malaka, dan
Samudera Pasifik.
Timur : Papua Nugini
Selatan : Samudera Hindia
Barat : Samudera Hindia
Selatan : Samudera Hindia
Barat : Samudera Hindia
Letak Astronomis :
6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT
Hasil Utama : Minyak bumi, gas alam, logam, rotan, dan kayu.
Luas Wilayah : 1.904.000 Km2
Hasil Utama : Minyak bumi, gas alam, logam, rotan, dan kayu.
Luas Wilayah : 1.904.000 Km2
2. Singapura
Ibu Kota :
Singapura
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Inggris
Lagu Kebangsaan : Majulah Singapura
Mata Uang : Dolar Singapura
Agama : Budha, Konghucu, dan Tao (75 %), Islam (20 %), Kristen (5 %).
Penduduk : Cina (74 %), Melayu (14 %), India, dan Pakistan (8 %), ras lain (4 %)
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Inggris
Lagu Kebangsaan : Majulah Singapura
Mata Uang : Dolar Singapura
Agama : Budha, Konghucu, dan Tao (75 %), Islam (20 %), Kristen (5 %).
Penduduk : Cina (74 %), Melayu (14 %), India, dan Pakistan (8 %), ras lain (4 %)
Batas Negara :
Utara : Selat Johor
Timur :
Selat Karimata
Selatan :
Selat Singapura
Barat :
Selat Malaka
Iklim : tropis
Letak Astronomis : 10 15’ LU – 10 26’ LU dan 1030 BT – 1040 BT
Komoditas : industry dan pariwisata
Hasil Utama : Kapal, industri, perdagangan, dan jasa
Luas Wilayah : 621,4 Km2
Iklim : tropis
Letak Astronomis : 10 15’ LU – 10 26’ LU dan 1030 BT – 1040 BT
Komoditas : industry dan pariwisata
Hasil Utama : Kapal, industri, perdagangan, dan jasa
Luas Wilayah : 621,4 Km2
3. Malaysia
Ibu Kota :
Kuala Lumpur
Bentuk Pemerintahan : Kerajaan
Kepala Negara : Yang Dipertuan Agung
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Melayu
Lagu Kebangsaan : Negaraku
Mata Uang : Ringgit
Agama : Sebagian besar Islam, agama lainnya Budha, Konghucu, Kristen,
Bentuk Pemerintahan : Kerajaan
Kepala Negara : Yang Dipertuan Agung
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Melayu
Lagu Kebangsaan : Negaraku
Mata Uang : Ringgit
Agama : Sebagian besar Islam, agama lainnya Budha, Konghucu, Kristen,
dan
Animisme
Penduduk :
Melayu ( 53 % ), India dan Pakistan ( 10 % ), ras lain ( 2 % )
Batas Negara :
Utara : Singapura dan
Singapura
Timur : Indonesia dan Selat Sulu
Selatan : Indonesia dan Singapura
Barat : Selat Malaka
Timur : Indonesia dan Selat Sulu
Selatan : Indonesia dan Singapura
Barat : Selat Malaka
Letak Astronomis :
10 LU – 70 LU dan 1000BT- 1190 BT
Komoditas : pertanian dan perkebunan
Hasil Utama : Timah, karet, dan kelapa sawit
Luas Wilayah : 333.647 Km2
Komoditas : pertanian dan perkebunan
Hasil Utama : Timah, karet, dan kelapa sawit
Luas Wilayah : 333.647 Km2
4. Brunei
Darusalam
Ibu Kota : Bandar Sri Begawan
Bentuk Pemerintahan : Kesultanan
Kepala Negara : Sultan
Kepala pemerintahan : Sultan
Bahasa Nasional : Bahasa Melayu
Lagu Kebangsaan : Allah Peliharalah Sultan
Mata Uang : Dolar Brunai
Agama : Sebagian besar Islam
Penduduk : Melayu ( 60 % ), Cina ( 23 % ), ras lain ( 17 % )
Bentuk Pemerintahan : Kesultanan
Kepala Negara : Sultan
Kepala pemerintahan : Sultan
Bahasa Nasional : Bahasa Melayu
Lagu Kebangsaan : Allah Peliharalah Sultan
Mata Uang : Dolar Brunai
Agama : Sebagian besar Islam
Penduduk : Melayu ( 60 % ), Cina ( 23 % ), ras lain ( 17 % )
Batas Negara :
Selatan, barat dan timur berbatasan dengan Serawak
Iklim : tropis
Letak astronomis : 40 LU -50 2’ LU dan 114 BT -115 BT
Komoditas : Industri utama : perminyakan , pengilangan minyak, gas alam cair,
Iklim : tropis
Letak astronomis : 40 LU -50 2’ LU dan 114 BT -115 BT
Komoditas : Industri utama : perminyakan , pengilangan minyak, gas alam cair,
konstruksi
.
Hasil Utama :
Minyak bumi dan gas alam
Luas Wilayah : 5.765 Km2
Luas Wilayah : 5.765 Km2
5. Thailand
Ibu Kota : Bangkok
Bentuk Pemerintahan : Kerajaan
Kepala Negara : Raja
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Thai / Bahasa Siam
Lagu Kebangsaan : Pleng Chard Tahi
Mata Uang : Bath
Agama : Budha ( 94 % ), Islam dan Kristen ( 6 % )
Penduduk : Sebagian besar suku Thai ( 82 % ), ras lainnya ( 18 % )
Bentuk Pemerintahan : Kerajaan
Kepala Negara : Raja
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Thai / Bahasa Siam
Lagu Kebangsaan : Pleng Chard Tahi
Mata Uang : Bath
Agama : Budha ( 94 % ), Islam dan Kristen ( 6 % )
Penduduk : Sebagian besar suku Thai ( 82 % ), ras lainnya ( 18 % )
Batas Negara :
Utara : Myanmar dan
Laos
Timur : Laos dan Kamboja
Selatan : Malaysia dan Teluk Siam
Barat : Myanmar dan Samudera Hindia
Timur : Laos dan Kamboja
Selatan : Malaysia dan Teluk Siam
Barat : Myanmar dan Samudera Hindia
Iklim :
tropis
Letak astronomis : 50 LU – 210 LU dan 970 BT – 1060 BT.
Komoditas : pertanian (beras, tepung tapioka, karet, kayu), perikanan (ikan laut),
Letak astronomis : 50 LU – 210 LU dan 970 BT – 1060 BT.
Komoditas : pertanian (beras, tepung tapioka, karet, kayu), perikanan (ikan laut),
pertambangan
(tembaga, timah)
Luas Wilayah : 512.820 Km2
6. Filipina
Ibu Kota : Manila
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Presiden
Bahasa Nasional : Bahasa Tagalok ( resmi ) dan bahasa Inggris
Lagu Kebangsaan : Tiera Adorada
Mata Uang : Peso
Agama : Katolik ( 90 % ), agama lainnya ( 10 % )
Penduduk : Penduduk asli keturunan Melayu dan sebagian Mestizo, yaitu
campuran Indian dan Spanyol. Di daerah
pedalaman terdapat
suku Negrito
Batas Negara :
Utara :
Taiwan
Timur : Samudera Pasifik
Selatan : Laut Sulawesi dan Laut Sulu
Barat : Laut Cina Selatan
Timur : Samudera Pasifik
Selatan : Laut Sulawesi dan Laut Sulu
Barat : Laut Cina Selatan
Letak Astronomis :
4° – 19° LU dan 117° – 126°BT
Hasil Utama : Industri, perdagangan, dan pertanian
Luas Wilayah : 300.324 Km2
Hasil Utama : Industri, perdagangan, dan pertanian
Luas Wilayah : 300.324 Km2
7. Vietnam
Ibu Kota : Hanoi
Bentuk Pemerintahan : Republik Sosialis
Kepala Negara : Presiden
Kepala pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Vietnam
Lagu Kebangsaan : Tien Quan Ca
Mata Uang : Dong
Agama : Budha, Konghucu, dan Taoisme
Penduduk : Vietnam ( 90 % ), Cina, Muong, Meo, Thai, Khmer, Man,
Bentuk Pemerintahan : Republik Sosialis
Kepala Negara : Presiden
Kepala pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Vietnam
Lagu Kebangsaan : Tien Quan Ca
Mata Uang : Dong
Agama : Budha, Konghucu, dan Taoisme
Penduduk : Vietnam ( 90 % ), Cina, Muong, Meo, Thai, Khmer, Man,
Cam
( 10 % )
Batas Negara :
Utara : RRC
Timur : Laut Cina Selatan
Selatan : Laut Cina Selatan
Barat : Kamboja dan Laos
Timur : Laut Cina Selatan
Selatan : Laut Cina Selatan
Barat : Kamboja dan Laos
Letak Astronomis :
9 LU – 23 LU dan 102 BT- 110 BT
Hasil Utama : Padi dan Batu Bara
Luas Wilayah : 404.440 Km2
Hasil Utama : Padi dan Batu Bara
Luas Wilayah : 404.440 Km2
8. Myanmar ( Birma )
Ibu Kota :
Rangoon
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Birma
Lagu Kebangsaan : Kaba Makya
Mata Uang : Kyat
Agama : Sebagian besar Budha
Penduduk : Sebagian besar orang Birma, yang lainnya Suku Karen, Shan,
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Birma
Lagu Kebangsaan : Kaba Makya
Mata Uang : Kyat
Agama : Sebagian besar Budha
Penduduk : Sebagian besar orang Birma, yang lainnya Suku Karen, Shan,
Rakhim,
Mon, Arakan, dan Kachin
Batas Negara :
Utara : RRC
Timur : Muangthai dan Laos
Selatan : Teluk Benggala
Barat : Bangladesh
Timur : Muangthai dan Laos
Selatan : Teluk Benggala
Barat : Bangladesh
Iklim :
tropis dengan tiga musim: musim hujan, musim dingin, dan
musim panas.
Letak Astronomis : 11’ LU –
28’ LU dan 92’ BT – 101’ BT.
Hasil Utama : Padi, kayu jati, jagung, gandum, dan kapas
Komoditas : termasuk Negara agraris seperti pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Hasil Utama : Padi, kayu jati, jagung, gandum, dan kapas
Komoditas : termasuk Negara agraris seperti pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Luas Wilayah : 678.036 Km2
9. KAMBOJA
Nama resmi : Kingdom of Cambodia
Ibukota :
Phnom Penh
Luas :
181.035 sq km
Sistem Pemerintahan : Kerajaan Konstitusional
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Resmi : Khmer
Lagu kebangsaan : Our Country
Mata uang : Riel
Letak Astronomis :
10 LU – 14 LU, 102 BT – 108 BT
Letak Geografis
Sebelah Utara : Thailand, Laos
Sebelah Selatan : Teluk Thailand
Sebelah Barat : Thailand
Sebelah Timur : Vietnam
Iklim : tropis
Komoditas : Pertanian
Sebelah Utara : Thailand, Laos
Sebelah Selatan : Teluk Thailand
Sebelah Barat : Thailand
Sebelah Timur : Vietnam
Iklim : tropis
Komoditas : Pertanian
10. LAOS
Nama resmi :
Rep. Demokratik Rakyat Laos
Ibukota : Vientiane
Lagu Kebangsaan : Pheng Xat Lao
Luas : ± 236.800 km²
Sistem Pemerintahan : Republik Partai Satu
Kepala Pemerintahan : Presiden
Bahasa Resmi : Laos (bahasa resmi), Palaungwa, dan Tai
Mata uang : Kip
Letak Astronomis : 14 LU – 22 LU dan 100 BT – 107 BT
Letak Geografis
Sebelah Barat : Myanmar, Thailand
Sebelah timur : Vietnam
Sebelah utara : Republik Rakyat Cina
Sebelah selatan : Kamboja
Iklim : Tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau
Komoditas : Pertanian
Ibukota : Vientiane
Lagu Kebangsaan : Pheng Xat Lao
Luas : ± 236.800 km²
Sistem Pemerintahan : Republik Partai Satu
Kepala Pemerintahan : Presiden
Bahasa Resmi : Laos (bahasa resmi), Palaungwa, dan Tai
Mata uang : Kip
Letak Astronomis : 14 LU – 22 LU dan 100 BT – 107 BT
Letak Geografis
Sebelah Barat : Myanmar, Thailand
Sebelah timur : Vietnam
Sebelah utara : Republik Rakyat Cina
Sebelah selatan : Kamboja
Iklim : Tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau
Komoditas : Pertanian
Jumat, 20 September 2013
Cara Mengatasi Acer Aspire One Mati
Topik bahasan kali ini adalah tentang cara mengatasi Acer Aspire One Mati. Mungkin anda adalah salah satu yang mengalami kasus Acer Aspire One Mati. Anda tidak perlu khawatir, karena kami akan memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
Cara Service Acer ASPIRE ONE Mati.
Indikasi Kerusakan :
Ketika Netbook Acer Aspire One ini dihidupkan dengan menekan tombol powernya, layar tidak menampilkan apapun alias blank. Tapi led di tombol power menyala hijau. Dan tidak ada tanda-tanda bahwa ACER ASPIRE ONE itu akan hidup dan berproses masuk ke windows.
Penyebab Acer Aspire One Mati :
Matinya Acer Aspire One ini disebabkan oleh program BIOS yang mengalami kerusakan atau terjadi corrupt data di BIOS Acer Aspire One ini. Hal ini kemungkinan terjadi akibat dari bug yang ada di BIOS Acer Aspire One atau bawaan dari pabriknya.
Cara Service Acer Aspire One Mati :
- Siapkan Flasdisk maksimal 2Gb, kemudian format flasdisk tersebut dengan partisi FAT. Sekedar info, kami menggunakan flashdisk merk kingston 2 Gb warna hitam.
- Download File BIOS Acer Aspire One, berikut ini linknya :
http://support.acer-euro.com/drivers/notebook/as_one_150.html
- Extract File zipnya, kemudian extract lagi file hasil ekstrakan tadi dan copy 2 file yang ada di dalamnya yaitu FLASHIT.EXE dan ZG5IA32.FD ke flasdisk langsung tanpa folder / direktori.
- Tancapkan Flasdisk di port USB sebelah kiri netbook Acer Aspire One
- Colokkan Carger netbook Acer Aspire One anda.
- Tekan Tombol Fn dan Esc kemudian tahan dan kemudian tekan tombol power satu kali.
- Setelah kira-kira 15-30 detik, lepaskan tombol Fn+Esc. Maka tombol power akan blinking
- Tekan tombol power sekali lagi, maka lampu flasddisk akan blinking, pertanda bahwa file BIOS di dalam flasdisk sedang diakses (penting..!!! biarkan beberapa saat karena proses sedang berjalan walaupun lampu power kelihatan tidak menyala.)
- Tunggu beberapa saat, kemudian lampu power akan berhenti blinking dan kemudian netbook akan restart dengan sendirinya.
- Setelah restart, Acer Aspire One akan hidup kembali dengan normal.
- Proses Recovery Bios Acer Aspire One ini tidak lebih dari 10 menit
Langganan:
Postingan (Atom)